Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BUMN Indonesia



BUMN Ini Mampu Runtuhkan Dominasi China


Liputan6.com, Jakarta : Di tengah dominasi China di berbagai sektor pembangunan di tanah air, salah satu perusahaan milik negara, PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau Inka mampu meruntuhkan kekuasaan perusahaan Negeri Tirai Bambu itu di bidang perkeretaapian.

Inka belum lama ini diketahui telah memenangkan tender pengadaan kereta api di Banglades.

"Ada beberapa tender yang nyatanya kita bisa kalahkan China, buktinya di Bangladesh. Proyek KRL Bandara Sukarno Hatta juga. Jadi kami masih tetap optimis," ujar Direktur Utama PT Inka, R Agus H Purnomo di Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/3/2013).

Menurut Agus, perusahaan saat ini sedang mengembangkan tingkat kapasitas produksi dan teknologi demi bersaing dengan para kompetitor.

INKA diketahui tengah membangun gedung workshop untuk pengembangan Locomotif. "Itu nanti akan meningkatkan kapasitas produksi kita menjadi tiga lokomotif per bulannya," jelasnya.

Agus mengakui, INKA memang kerap kali menghadapi kendala besarnya pajak yang dikenakan untuk setiap industri. Perusahaan juga terkendala dengan pajak impor maupun ekspor yang membuatnya tak mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dari China.

"jadi terkadang kita masih kalah dengan China hanya karena itu yang mengakibatkan harga penawaran kita sedikit lebih tinggi,"tuturnya.

Sementara itu, Direktur Produksi dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko, mengatakan, perusahaan saat ini tengah membidik target produksi 80-100 kereta per tahunnya. Target itu dianggap realistis mengingat dukungan sumber daya manusia (SDM) yang cukup besar.

Saat ini INKA melaporkan baru menyerap 50% dari kebutuhan transportasi pemerintah, terutama kereta api.

"Dengan kapasitas SDM yang kita miliki, kita sebenarnya bisa berporduksi 80 hingga 100 kereta per tahunnya, hanya saja sampai saat ini belum pernah ada pemesanan dari manapun dengan jumlah kontrak sebanyak itu," ungkapnya.

Selama ini produksi terbesar yang pernah dikerjakan INKA adalah sejumlah 70 kereta penumpang ekonomi yang di pesan pemerintah tahun lalu.

"Rekor paling banyak pengerjaan kita ya tahun lalu, waktu mengerjakan pesanan dari dinas perhubungan sebanyak 70 kereta penumpang," jelasnya. (Yas)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter